Kompol Berry Juana SIK
jendela.com – Pekanbaru – Tersangka pelaku pembunuhan pensiunan PTPN V di Kota Pekanbaru, Riau, telah berhasil ditangkap Satreskrim Polres Pekanbaru di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Benar, baru kami amankan,” kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana di Pekanbaru, Kamis (13/6/2024).
Berry mengatakan pelaku ditangkap di Banyuwangi, Jawa Timur. Pelaku ditangkap tim Resmob Jembalang Satreskrim Polresta Pekanbaru. “Ditangkap di Banyuwangi. Dibackup sama teman-teman dari Polresta Banyuwangi dan Jatanras Polda Jatim,” terang Bery.
Bery menyebut motif dan alasan pelaku menghabisi nyawa korban masih dalam pemeriksaan.
Sebelumnya, pensiunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V bernama Saiwan ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Jalan Bunga Inem, Pekanbaru, Riau. Korban diduga kuat tewas dibunuh karena banyak darah berceceran dan mobil hilang.
Ketua RW setempat, Ivan Syahlutfi, yang ada di lokasi menyebut korban tinggal seorang diri di rumah tersebut. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat pergi ke bank dengan sopirnya, Raka.
Namun sejak pergi pada 27 Mei lalu, nomor Hp korban disebut sudah tidak aktif hingga malam ini. Anak korban yang khawatir lalu datang untuk mengecek karena tidak dapat dihubungi.
“Anaknya ini ada empat. Lalu anaknya yang tinggal di Kubang datang karena sejak dari 27 Mei kemarin tak bisa dihubungi sampai sore tadi,” kata Ivan saat dikonfirmasi, Rabu (30/5) lalu.
Setiba di rumah korban, sang anak masuk lewat pintu samping. Namun ia kaget ada tumpukan kain ketika mau menghidupkan lampu di ruang tamu.
“Anaknya masuk dan waktu mau hidupkan lampu kok ada seonggok kain. Panggillah tetangga dan waktu mau dihidupkan (lampu) ada seonggok kain, karena sudah pening anaknya minta antarkan sama RT dan dihidupkan, disenter memang bapak ini. Posisi darah sudah kececeran,” kata Ivan.
Ivan mengaku saat ditemukan kondisinya masih pakai baju dan sepatu lengkap. Ia juga melihat korban masih memakai jam tangan dan cincin.
Hanya saja, ada luka pada bagian pipi dan darah berceceran. Bahkan, ada bekas darah di lantai yang menunjukkan mayat sempat diseret.
“Ada luka di pipi kiri hancur darah keluar, bukan sakit, tapi karena diduga dihantam ke tembok. Diduga masih hidup diseret lah itu darah nampak karena mayat ditutup pakai selimut,” katanya.(P1)