Jendelariau.com – Kampar – Bekas water closed (WC) menjadi ruang belajar bagi 18 orang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau..

Bukan hanya tak layak, bangunan itu juga jauh dari standar sekolah seperti biasanya. Apalagi atap bangunan sudah tampak berkarat dan mulai keropos.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi, menyebutkan bahwa bangunan bekas WC itu sudah lama digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

“Iya Pak. Anak-anak belajar di ruangan bekas WC itu sejak lima tahun lalu. Ruangan itu dipakai siswa kelas satu,” ujar Apriwadi, Selasa (11/06/24), seperti dilansir dari riauterkini.com.

Apriwadi menyampaikan dulunya bangunan bekas WC berukuran 4×6 meter berdinding beton itu dijadikan gudang, dan kemudian disulap menjadi tempat belajar belasan murid karena kekurangan kelas.

Tak hanya itu, sebanyak 22 guru yang mengajar juga tidak memiliki ruangan, karena dimanfaatkan untuk dijadikan ruangan kelas. Para guru terpaksa menempati perpustakaan yang sempit.

Pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Pemkab Kampar untuk penambahan ruang kelas. Namun, sudah bertahun-tahun permintaan sekolah tak kunjung dikabulkan.

“Proposal ke Disdik sudah kita ajukan pada tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil,” keluh Apriwardi.

Apriwadi berharap kepada pemerintah agar dapat menambah ruang belajar murid, termasuk bangunan untuk ruangan guru.

“Harapan kami kepada pemerintah agar tahun ini dapat menambah ruang kelas murid dan ruangan untuk guru,” kata Apriwardi.(Kam1)